16 Januari 2008

Tak Perlu Risau

Mata Tuhan tidak kurang awas, tangan Tuhan tidak kurang panjang. Semua peristiwa berada dalam perhitunganNya. Apalagi yang kita risaukan? Semua berada dalam garis rencana besarNya. Yaitu mengangkat kembali anak2Nya, kesayanganNya, biji mataNya ke tempat mulia bersamaNya.

Anak - Anak Lot


Kejadian 19:32 Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita."

Banyak yang mengatakan anak2 itu bersalah. Tapi sebenarnya tidak begitu sederhana. Kondisi saat itu manusia sedikit, dan mereka berpikir secara logis, selain itu nurani mereka dicemari moral kota Sodom.

Roma 5:20 Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah.

Keturunan Adam Hawa kawin sesama mereka sendiri, Abraham kawin dengan adik seayah lain ibu Sarah. Dan Musa adalah hasil perkawinan keponakan dan bibi.

Keluaran 6:19a Dan Amram mengambil Yokhebed, saudara ayahnya, menjadi isterinya, dan perempuan ini melahirkan Harun dan Musa baginya.

Jadi kondisi waktu itu: taurat belum diturunkan, dan nilai2 moral yang ada tidak dapat dijadikan rambu. Ada yang berkata anak2 Lot itu sadar salah, karena itu ayahnya dibuat mabuk dahulu. Tetapi bagi seorang ayah yang membesarkan dan mengasihi anaknya tentu memandang anaknya sebagai gadis kecil, bukan sebagai obyek seksual, sehingga perlu dibuat mabuk dahulu.

Roma 2:14-15 Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri. Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.

Jadi mereka diadili menurut hukum taurat di hati mereka sendiri. Bagaimana suara hati mereka? Jelas nilai2 moral anak2 Lot tidak sama dengan generasi yang memiliki hukum taurat, atau yang tinggal di lingkungan bermoral tinggi.