Hidup kudus itu anugrah, bagian kita bersedia, dan melangkah. Hidup kudus secara fisik, tidak sulit. Yg sulit secara pikiran juga. Maksudnya secara fisik, menjauhi larangan/ berbuat dosa, dan mematuhi perintah2Nya. Secara pikiran maksudnya, menjaga pikiran tetap bersih, motivasi benar, tidak sombong, ini sulit.
Caranya dengan menyerah pada Tuhan, bukan dengan tekad sendiri. Lakukan tahap demi tahap. Tau 1 jalani 1.
Sebelum akhir 2005, saya adalah pendosa besar. Sesudah terima Yesus, saya baca alkitab habis, dan banyak buku lainnya. Setiap mengerti 1 hal, saya langsung jalani. Bulan2 awal saya lepas free sex, minum, rokok, martubasi. Kalau dapat berkat, saya persembahkan/ perpuluhan. Serta doa dan baca alkitab setiap hari.
Menang bukan berarti kebal, jadi jangan coba2 tes lagi. Setiap ada godaan, kita pilih Tuhan, itu yg berkenan, dan Dia perhitungkan. Caranya bukan dgn mengawal dan menganalisa jalan pikiran, tapi dengan membiarkan Dia membesar memenuhi hidup.
Cara untuk dipenuhi menjaga hadirat Tuhan sepanjang hari, tujukan pikiran padaNya. Pikirkan Dia, firman, maupun visi misi dariNya, penuh pujian syukur penyembahan sepanjang hari. Begitu Dia membesar memenuhi hidup kita, kita diubahkan. Mempunyai pikira Kristus dan hati Kristus.
Kunci untuk dapat melakukan ini adalah cinta. Kita lakukan ini karena cinta pada Tuhan, jadi tidak terasa sebagai beban, malah mau tambah terus. Suka cita, damai menyertai terus, jadi tidak pernah sedih, takut, dan hawatir lagi. Begitu ini hilang, kita tau ada yg tidak beres.
Doa minta dibimbing/ diajar Roh Kudus, ajak Dia ngobrol setiap saat. Dia akan bantu, dan bimbing. Baik langsung bicara di hati, roh, maupun melalui orang lain, buku2, dll. Melalui keintiman ini, kita akan semakin dalam mengasihiNya.
Hamba Tuhan itu soal hati yg selalu mau menyenangkanNya, bukan soal gelar pdt dll. Penyembahan itu soal gaya hidup yg menyembah, penuh pujian dan syukur sepamajang hari. Jadi kalau seseorang memang benar2 hamba Tuhan, otomatis pasti hidup kudus. Kalau belum mampu hidup kudus, artinya masih dalam perjalanan menuju itu, masih bayi, anak, dewasa, murid, baru hamba, lanjut budak, dan terakhir sahabat Tuhan.
Secara ringkas: keintiman denganNya, hingga banyak mengalamiNya dan kasih padaNya membesar. Sehingga hidup merupakan penyembahan. Dan kita akan punya hati dan pikiran Kristus serta berbuah Roh. Hasil sampingannya berkat dan karunia roh.