26 Desember 2007

Sikap Hati Seorang Hamba


(I Petrus 5:6) Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

Kita sering bermegah2 atau mengangulkan diri atas kepintaran, kekayaan, kekuatan, kecantikan. Hal itu membuat kita mengandalkan kekuatan sendiri, atau menganggap semua hal yang kita raih merupakan hasil usaha kita sendiri semata2.

Ada anak2 dan hamba2 Tuhan, yg menganggap dirinya bijak, dan berkompromi minum alkohol dengan dasar:

I Timotius 5:23 Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah.

Mulai sedikit, tapi godaan untuk lebih timbul, dimulai dengan kompromi berlanjut ke pelanggaran lainnya.

Atau menganggap dirinya pintar berhikmat, setiap khotbah dinilai, dikritik, mirip kelakuaan Farisi (saya sendiri baru ditemplak sehubungan dengan hal ini).

Saya pernah mengeluh pada Tuhan, bagaimana dengan hambaMu ini, ada pengajaran yang salah. Rhema yang saya dapatkan: Roh Kudus akan mengoreksi pemahaman, dan hal2 yg salah tidak akan dipakai.

Intinya yang pintar dapat dibuat bodoh seketika oleh Tuhan, dan dengan mudah Tuhan dapat memberkati maupun menjatuhkan seseorang. Karena itu hanya satu hal yang pasti, bersandar pada Tuhan, mencintai hal yang dicintainya, dan membenci hal yang dibencinya.

Selain itu hasil usaha manusia terbatas, tapi dengan disponsori Tuhan hasilnya dahsyat. Jika kita mengasihinya, seharusnya kita bersedia menjadi benjana tanah liat yang siap dibentuk agar dapat dipakaiNya.

Selain itu minta Roh Kudus menelisik hati kita, apa motivasi pelayanan kita, berkat? kesuksesan? atau karena kita mencintaiNya?

Jangan berdoa minta urapan, menangkan jiwa, kesembuhan, tetapi motivasinya agar kita yang kelihatan bagus dan dapat pujian manusia. Tapi berdoa karena itu kerinduan yang ditanam Bapa di hati kita.

Semoga memberkati.

Blog Directory & Search engine