30 Maret 2008

Doa Puasa

Perlu ditegaskan, doa puasa bukan sarana untuk menggerakan Tuhan, juga bukan sarana mendapatkan urapan/kuasa Allah. Tetapi memang berhubungan erat.

Ketika kita berpuasa, daging melemah dan roh menguat. Saat itu kita dipersiapan sebagai kantong anggur baru. Kelemahan daging kita muncul kepermukaan untuk kita hadapi, hal ini juga dapat muncul lewat ujian pencobaan. Tetapi karakter kita bisa lebih cepat dibentuk lewat doa puasa, tanpa perlu banyak melewati banyak ujian pencobaan hidup.

Lewat doa puasa, hal-hal yang menghalangi pertumbuhan rohani kita tampak ke permukaan, sehingga dapat kita hadapi dan taklukkan. Selanjutnya karakter kita membaik menumbuhkan buah roh. Sesuai dengan pertumbuhan karakter, otoritas kita juga bertambah, karena Tuhan mendapatkan kita semakin dapat dipercayai kuasa atau urapan yang lebih besar.

Jadi doa puasa membentuk karakter kita, menumbuhkan buah roh. Sesuai pertumbuhannya, kita mendapatkan kepercayaan yang lebih besar dari Allah. Hasil yang tampak terlihat adalah terobosan dalam masalah hidup kita, serta kuasa yang menyertai. Efek lainnya adalah semakin besar damai sejahtera yang menyertai.

Perlu ditambahkan, ketika kita menang atas suatu kelemahan daging (misal merokok), jangan coba-coba lagi mengujinya (misal mencoba merokok sedikit). Kita menang tapi bukan kebal. Jika kita buka peluang, hal itu bisa datang menguasai lagi. Dan selanjutnya lebih sulit penanganannya.

Tuhan menyertai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar