10 Januari 2010

Buah Roh vs Buah Daging

Ada buah roh, tapi ada buah daging (berasal dari tekad kontrol diri).

Contoh:
Kesabaran dari buah roh memahami sudut pandang orang lain, jadi bisa memaklumi (sehingga tidak marah). Sedang kesabaran daging, kontrol diri memendam amarah.

Lemah lembut dari buah roh, tidak membela diri, mengharap Tuhan yg bertidak. Sedang yg dari daging lebih ke arah lemah gemulai.

Rendah hati yg dari roh, tau semuanya bisa karena Tuhan. Sedang yg dari daging, berusaha bersikap merendah.

Damai sejahtera yg dari roh, karena kita tau aman dan Tuhan bekerja dibalik segalanya. Sedang yg dari daging, hanya tampak di luar, tapi dalam dirinya cemas khawatir.

Suka cita yg dari roh, walau dalam masalah, tetap bersuka cita, karena yakin Tuhan yg akan buka jalan. Sedang yg dari daging tergantung mood (senang sedih tak menentu).

Intinya apa yg dianggap manusia buah roh, belum tentu buah roh.

Cara untuk berbuah roh, dengan mengijinkan Tuhan membesar dalam hidup kita, memenuhi pikiran, tujuan, pokoknya segalanya dalam hidup kita. Dan tanpa terasa motivasi pikiran rencana maupun impian kita dibentuk Tuhan, sehingga menjadi benjana bagi kemuliaanNya.

Tuhan yg beri bibit untuk buah roh ini, kita yg memupuknya untuk tumbuh lebat, bekerja sama dgn Roh Kudus. Misal: dimarahi bukan karena salah kita, kita diam tidak bela diri. Atau saat marah, arahkan pikiran ke Tuhan, bilang tolong Tuhan, angkat amarah ini, saya tidak mau marah dan menyalahiMu (nanti Dia anagkat, atau memberi pengertian sudut pandang yg lain).

Kelihatan sulit, tapi bisa, Yesus sudah mempelopori, kita mengikuti jejakNya (jangan rintis jalan yg lain). Ikuti Yesus yg selalu berdoa, tidak melakukan sesuatu dari diri Nya, tapi melakukan segala kehendak Bapa. Hidup kudus, punya hati yg melayani, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar